IHDINA Merajut Kenangan
Senin, 20 Februari 2017
0
komentar
Dalam keheningan malam, terlintas cerita indah kita
bersama. IHDINA, Komunitas Kelas D Jurusan Tarbiyah PAI Angkatan Tahun 2007.
Sebuah tahun yang sangat menginspirasi dan membuat jiwa ini muda lagi jika
mengenangnya. Bagai anak ingusan datang ke kota, seperti itu juga gambaran, ku
datang ke kampus dengan penuh sejuta harapan dan impian.
Rasa bangga dan bahagia bersama restu kedua orang tua
menjadi keyakinan hati untuk melangkah. Meski dengan baju lusuh dan muka
katrok, tetapi itulah keadaannya. Seperti katak dalam tempurung, ternyata aku
bukan apa-apa di sana. Banyak sekolah bonafit dengan lulusan yang jauh lebih
berpengalaman dan banyak wawasan tentang pendidikan. Boro-boro baca buku,
pelajaran saja jarang dibaca. Update berita, apalah itu namanya nampaknya belum
menjadi kebiasaan kita. Anak kos yang tidak keluar kamar kecuali pergi ke
kampus. Banyak cerita dikamar sempit, tanpa dipan, hanya loker gantung dan
kasur lantai. Setiap malam baca buku kuarto sambil menghafal catatan yang ku
buat. Mencoba serius belajar saja, kalo dibaca terlalu cepat ya bolehlah
dihafalkan, sebagai bentuk kesungguhan.
Mu’adhin Masjid Ngembal, yang sampai sekarang belum
tahu asmanya. Setiap kali aku datang beliau selalu menyodorkan microfon. Monggo
mas adzhan, semoga beliau selalu sehat wal afiyat. Amin. Bu Siti, Ibu Kos
bagaimana ya.. kabar ibuk sekeluarga. Mas Nafis pasti sudah sukses, yang paling
sering aku ucapkan, “sambelnya sedikit saja”. Makan malam dengan harga special.
Sego Teh,, Rp 2.000,- sekarang masih apa nggak ya??
Hanya 3 bulan menetap jadi orang kudus, selanjutnya
harus pulang memenuhi wasiat Si Mbah. Berangkat jam 5 pagi bakdal subuh, sampai
kampus pukul 6. Biasa parkir motor paling pojok belakang, langsung ke Musholla
tidur. Bangun pukul 7 sholat dhuha. Jadi kangen masa-masa itu. Setiap pagi aku
pasti melihat ada penjaga musholla kampus yang masih dzikir di samping mimbar,
sungguh mulia temanku ini. Aji,, semoga kau selalu dalam lindungan-Nya.
Pemandangan dikelas, dengan macam dan ragam temen
kampus, ada yang islami, ada funki, ada gaul, ada juga yang ngiyai... aku mah
nggak jelas. Mbak nia, widhi, mbak utik, mbak marifa, kang adib, mbak uud
kalian sangat menginspirasiku untuk berlatih berbicara. Dari kalian aku berani
mengeluarkan suara. Mami, dini dan Dodol yang slalu ada buat seru seruan. Fatim
kuadrat, Muna, fathur, hammad yang selalu membantu dan semua temen-temen
IHDINA.
Semoga teman-teman semua sehat selalu dan sukses.
Salam kangen dan hangat dari Pak Ketu, Iksan Pati.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: IHDINA Merajut Kenangan
Ditulis oleh Kang Guru
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://sekolahwedarijaksa.blogspot.com/2017/02/dalam-keheningan-malam-terlintas-cerita.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Kang Guru
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar