Bos dan Babu

Posted by Kang Guru Jumat, 27 Maret 2015 0 komentar


Iksan Sunaryo Bos dan Babu
Pagi itu Mr. Nashi, pengusaha asal Korea yang berhasil di Indonesia tampak pagi-pagi sudah berangkat ke kantor. Dia ini memang berdarah asli korea, akan tetapi sejak kecil dia sudah hidup dan berada di Indonesia, sehingga faham sekali dan fasih berbahasa Indonesia. Awalnya dia meniti karir dari 0, dengan usaha dan moment keberuntungannya selama ini, “bak kuda hitam” dia mampu menerobos ruang dan waktu untuk mewujudkan impian terbesarnya, yakni membuat pabrik dan lapangan usaha untuk masyarakat di daerahnya. Tidak berlangsung lama + 5 tahun bergelut dengan dunia usaha akhirnya semua terwujud begitu saja, Pabrik makanan siap saji dengan model baru, mampu memasyarakat di lidah masyarakat Indonesia. Bahkan dalam perkembangannya setelah mengadakan promo 3 bulan keluar negeri permintaan konsumen dari berbagai negara meningkat drastis. Makanan siap saji dengan bentuk baru ini mampu meraih pasar internasional.

Sehingga Mr. Nashi membutuhkan banyak pegawai baru untuk mengisi pabrik terbarunya yang berada di daerah Pekalongan Jawa Tengah. Mr. Nashi sendiri menetap di Jakarta meskipun rumah aslinya di Semarang yang sekarang juga jarang ditempati karena saking sibuknya dengan urusan pekerjaan. Nah, pagi itu setelah Mr. Nashi masuk kantor pukul 05.45 WIB nampak pabrik masih sepi. Aktivitas pabrik juga belum begitu aktif. Dengan rasa hormatnya Mr. Nashi pagi itu sengaja berdiri untuk menyambut seluruh pegawainya di pintu gerbang berdampingan dengan Kepala Security Pak Hadi namanya. Hampir 350 pegawai masuk dan disambut oleh Mr. Nashi pagi itu, wakyu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, Mr. Nashi memerintahkan security untuk menutup pintu gerbang. Pak Hadi pun dengan penuh hormat langsung menarik pintu gerbang pabrik. Hampir saja pintu gerbang tertutup, tiba-tiba terdengar suara dari luar “tunggu-tunggu, jangan tutup pintunya”, Pak Hadipun melihat siapa gerangan yang berteriak tadi, Mr. Nashipun juga terhenti untuk melihat siapa gerangan yang datang. Ternyata dia adalah Atun pegawai pabrik yang memang punya prestasi buruk, selalu terlambat masuk kerja. Alasanya selalu sama, karna dia menghidupi 1 kakak dan 4 adik yang harus masuk sekolah, serta membersihkan rumah setiap paginya, sehingga dia selalu terlambat masuk kerja.

Hari biasanya mungkin tidak begitu bermasalah, paling-paling dimarahin sama Pak Hadi, tetapi pagi ini dia langsung berhadapan langsung dengan pemilik perusahaan Mr. Nashi. Otomatis Atun ketakutan dan tidak bisa berkata apa-apa, hanya pasrah kepada Allah SWT, terlebih lagi Mr. Nashi tidak berkata apa-apa, hanya melihat dengan tatapan tajam, sebelum membalikkan badan dia berkata “ Sepulang kerja temui saya di kantor”. Rasa dak dik duk Atun semakin meningkat. Seharian kerja Atun hanya merunduk dan tidak bercakap apapun dengan teman-temannya, sesekali dia meneteskan air mata, ketakutan kalau Mr. Nashi memecat dia dari pekerjaannya. Atun tidak bisa membayangkan kalau dia sampai dikeluarkan dari pekerjaannya, bagaimana nasib kakak dan ke-4 adiknya nanti yang harus tetap sekolah. Meskipun setiap hari dia berdo’a, khusus hari itu dia selalu melafalkan do’a dari pagi hingga siang hari sampai karyawan yang lain selesai melaksanakan pekerjaannya. Rasa ketakutan bertemu Mr. Nashi semakin bertambah, terlebih lagi Pak Hadi datang dan mengatakan pada Atun “ Cepat sudah ditunggu bapak dikantor”.

Dengan hati-hati Atun masuk ke ruangan Mr. Nashi, memang beda dengan ruangan yang lain, karena ruangan Mr. Nashi dilengkapi dengan AC dan pengharum yang wangi. Atun hanya diam dan berdiri di depan Meja Mr. Nashi, “silahkan duduk” ucap Mr. Nashi, dengan kikuk Atun menjawab iya.. kak..., Sungguh mengejutkan Mr. Nashi siang itu karena Atun memanggil sapaan yang salah... terlebih tatapan mata Mr. Nashi semakin kesal. Atun berusaha menjelaskan maaf... pak, maaf... tadi saya salah ucap, maksud saya pak... “ya sudah” jawaban Mr. Nashi dengan kesal. Begini, tegas Mr. Nashi, setelah saya melihat hasil kerja kamu selama ini ternyata kamu mempunyai banyak catatan buruk, mulai terlambat masuk kerja, sampai keteledoran kamu dalam bekerja. Tentunya ini tidak menambah kebaikan di perusahaan saya, justru kamu malah merugikan perusahaan saya. Jadi hari ini saya memutuskan, kamu harus berhenti bekerja, ini uang pesangon kamu terimalah ! sambil menyodorkan amplop berwarna coklat di hadapan Atun. Tanpa hitungan detik air mata Atun langsung berjatuhan sederas hujan dibulan Januari, akhirnya atun berusaha memohon-mohon untuk tidak dikeluarkan dari pekerjaannya. Mr. Nashipun juga menegaskan, sudahlah itu sudah menjadi keputusan saya. Tetapi walau begitu Atun tetap memohon kepada Mr. Nashi. Sampai akhirnya Mr. Nashipun berfikir sejenak, dan akhirnya mengatakan “kamu tidak cocok bekerja di sini, kalau kamu memang membutuhkan pekerjaan, kamu bisa bekerja dirumah sebagai babu, untuk gajinya sama dengan gajimu bekerja disini, kalau etos kerjamu lebih baik, saya akan menaikkan 2 kali lipat. Tetapi kalau kerjamu buruk, maaf... saya tidak bisa membantumu lagi. Akhirnya mendengar keputusan Mr. Nashi,, Atun dapat berhenti menangis, dan mengucapkan banyak terimakasih.

Akhirnya Atun pulang dan menceritakan semua yang terjadi pada pagi hari itu dengan kakak dan adik-adiknya dirumah. Atunpun juga berpesan kepada mereka untuk lebih mandiri setelah ini, karena pekerjaan Atun yang dituntut Mr. Nashi lebih baik lagi. Pagi harinya pukul 06.00 Atun sudah berangkat ke rumah Mr. Nashi, dan dengan sengaja Mr. Nashi hari itu tidak berangkat ke kantor. Pukul 06.30 WIB atun sampai dirumah Mr. Nashi dan dia disambut oleh pembantu lama Mr. Nashi Ibu Pipeh. Dengan lembut dan penyayang Ibu Pipeh mulai mengajari dan menjelaskan semua pekerjaan yang harus dilakukan. Mulai memasak, menyetrika, menyapu sampai menyiapkan minuman dan makanan kesukaan Mr. Nashi. Pada awalnya Atun memang merasa kesulitan untuk melakukan semua pekerjaan itu, akan tetapi dengan usaha dan tekadnya untuk bekerja lebih baik lagi, akhirnya semua teratasi dengan baik. Bahkan belum genap 1 minggu Atun sudah menerima gaji sebanyak gajinya 1 bulan. Dua minggu berlalu nampaknya ketakutan Atun selama ini yang menganggap Mr. Nashi adalah seseorang yang galak dan dingin, ternyata kalau dirumah Mr. Nashi ramah dan suka bercanda. Bahkan Mr. Nashi juga tidak membeda-bedakan semua orang yang ada dirumahnya, baik itu kerabat, saudara, atau pekerja semua dianggap sama, sama-sama dihormati dan disayangi. Dan yang paling membuat Atun terkagum-kagum, bila datang waktu sholat Magrib semua berjama’ah di Musholla, seluruh seisi rumah. Pemandangan yang damai dan indah, serta ketenangan rumah yang sejuk mulai dirasakan Atun.

Setelah genap atun bekerja 1 bulan, akhirnya Atun dipanggil untuk menemui Mr. Nashi, dengan suasanya yang tidak begitu menegangkan, Mr. Nashi menjelaskan kepada Atun, bahwa dia sangat puas dengan kinerjanya selama 1 bulan ini. Oleh sebab itu Atun di gaji 4 kali lipat dari gaji yang biasa dia terima. Sungguh luar biasa senang Atun mendengar pernyataan dari Mr. Nashi. Karena saking senang yang tak tertahankan Atun menjadi lupa kalau yang dihadapannya ada Mr. Nashi seorang Bos besar, seketika itu Atun langsung loncat kegirangan dan memeluk Mr. Nashi. Tidak berlangsung lama, hanya sekitar 5 detik, suasana menjadi hening, muka Atun memerah karena malu dan takut, sedangkan Mr. Nashi juga bingung harus berbuat apa, akhirnya keduanya diam dan saling melempar pandangan.

Karena kepolosan dan ketekunan Atun dalam bekerja dirumahnya, Mr. Nashi sekarang punya pekerjaan baru, dia selalu memperhatikan dan melihat Atun bekerja dari kamarnya di lantai atas. Diam diam Mr. Nashi jatuh cinta pada babu dirumahnya. Si Atun yang polos dan sering berbuat kekonyolan, tetapi itulah yang membuat dia berbeda dari wanita yang lain. Pada bulan ke-2 Mr. Nashi bermaksud menyampaikan isi hatinya, aan tetapi dia takut dan bimbang, apa Atun juga memiliki rasa yang sama atau tidak. Sampai pada akhirnya di suatu pagi datang Undangan Acara Pernikahan dari teman Mr. Nashi, dan ini adalah kesempatannya untuk menyampaikan semua isi hatinya kepada Atun. Saat itu juga Atun dipanggil, dan diperintahkan untuk besok menemaninya pergi ke Acara Keluar. Atunpun dengan sepontan mengiyakan begitu saja. Besok paginya Atun dijemput oleh Mr. Nashi, tetapi karena rumah Atun yang masuk di gang-gang kecil, akhirnya Mr. Nashi menunggu di halaman Masjid Baiturrahman. Atunpun segera masuk lewat pintu tengah mobil, karena etikanya babu duduk dibelakang, tetapi Mr. Nashi memerintahkan Atun untuk duduk di depan menemaninya, Atun ya asal pindah saja. Setelah berjalan sebentar, ternyata mobilnya tidak berhenti di perusahaan atau acara yang lain, tetapi justru masuk di butik baju dan tata rias besar. Atunpun juga bingung Mr. Nashi menyuruh atun masuk dan tampak Mr. Nashi meminta penata riasnya untuk mendadani Atun secantik-cantiknya. Atunpun bingung bukan kepalang, dengan perasaan yang tidak karuan dan berjuta pertanyyan dibenaknya. Apalagi Mr. Nashi juga orangnya pendiam kalo tidak ditanya.

Setelah satu jam di butik akhirnya Atunpun keluar dari kamar rias, dan sungguh luar biasa babu yang satu ini dengan seketika berubah menjadi bidadari surga. Orang-orang dibutik sempat terkagum-kagum kepadnya, apalagi dia berjalan bersama Mr. Nashi, semua orang berkesimpulan bahwa dialah calon istri Mr. Nashi, seorang pengusaha muda yang sukses. Setelah dari butik Mr. Nashi dan Atun langsung menuju ke acara pernikahan sahabat Mr. Nashi di daerah Kendal. Di acara tersebut Atun juga bingung apa maksud dari perlakuan mr. Nashi ini, apa benar Mr. Nashi bermaksud untuk menyuntingnya, atau Mr. Nashi hanya pura-pura saja. Rasa pertanyaan itu seolah-olah menumpuk dikepala Atun. Sampai pada akhirnya acra selesai, Mr. Nashi dan Atun meninggalkan tempat acara pernikahan. Mereka menuju pantai panjang di daerah Batang. Disanalah Mr. Nashi mengutarakan semua isi hatinya selama ini. Dia menginginkan Atun untuk mau menjadi istri dan pendampingnya. Atunpun jugaa bingung bukan kepalang, orang yang selama ini dihormati seorang Bos, pada hari ini menyatakan cinta kepadanya. Setelah Atun menatap mata Mr. Nashi dan melihat kesungguhan mr. Nashi, akhirnya Atun menerima cinta dan keinginan Mr. Nashi untuk menjadi pendamping hidupnya.

Berita inipun tidak membutuhkan waktu lama untuk beredar, koran dan majalah langsung memberitakan hal ini dengan seketika, seminggu setelah itu mereka langsung mengadakan acara pernikahan yang digelar mewah. Merekapun akhirnya hidup bahagia dengan dikruniai 5 orang anak yang cantik, ganteng dan pintar.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Bos dan Babu
Ditulis oleh Kang Guru
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://sekolahwedarijaksa.blogspot.com/2015/03/bos-dan-babu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Kang Guru Wedarijaksa.