Guru dalam Realita

Posted by Kang Guru Minggu, 08 November 2015 0 komentar


Guru dalam Realita
Guru, merupakan profesi yang masih di cita-citakan anak-anak sekolah dasar. Terlebih mereka sangat mengidolakan para guru-gurunya dimasa kecilnya. Program dan jurusan keguruan, setiap tahunnya juga tidak pernah sepi dari calon mahasiswa. Mengenai alasan apakah itu dari hati atau tekanan orang tua ? realita menyebutkan demikian, Bahwa 70 % Kampus dan Universitas masih di dominasi oleh keguruan.

Begitu hebatnya negeri ini, menciptakan lulusan guru yang terhitung sangat banyak setiap tahunnya. Ironisnya, sampai saat ini tampungan lembaga pendidikan untuk mereka yang lulus belum memadai. Tetapi sampai sejauh ini masih dianggap wajar, karena tergantung mereka juga, bisa bersaing atau tidak untuk dapat eksis di dunia pendidikan. Kalau sudah seperti ini, dalil guru agama menjadi trend topik, bahwa “Khoiri wa Syarrihi minAllah”, yang pada akhirnya di tutup dengan “Ala bi dzikrillahi tatmainnul quluub”.

Guru dalam Realita
Kesejahteraan guru dewasa ini benar-benar sudah dirasakan oleh sebagian besar guru di Indonesia, terlebih dengan adanya Sertifikasi Guru dan tunjangan-tunjangan guru lainnya. Meskipun pada kenyataannya masih ada sebagian kecil guru yang belum merasakan, karena syarat rukunnya belum terpenuhi. Namun hal ini, dikatakan sebagai “teguran” bagi mereka yang belum, untuk merubah diri menjadi “Guru Profesional”. Ini belum membicarakan tentang keadaan dan kondisi sekolah. Untuk kesejahteraan guru di sekolah yang normal (gedung dan siswanya terpenuhi), tentu tidak ada problem berat yang dihadapi. Tetapi bagi mereka yang berada di sekolah “pinggiran” akibat gempa Dapodik yang mengharuskan guru mengajar 24 jam. Dengan kondisi ini, sekolah berlomba-lomba untuk survife mencari siswa sebanyak-banyaknya, sehingga pada akhirnya banyak sekolah “pinggiran” yang sulit untuk bernafas. Benar kata Bang Haji “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”.

Guru dalam Realita
Meskipun kondisi menyebutkan demikian, kita juga tidak pantas jika hanya diam dan berpangku tangan. Usaha yang keras langkah yang tepat dan akurat sangat ditunggu untuk mencapai hasil yang signifikan. Terutama jiwa-jiwa muda yang baru keluar dari sarang pembelajarannya. Inilah saatnya kalian mengepakkan sayap untuk membawa perubahan yang lebih baik. Dengan senyum dan sapa yang hangat, kita cerdaskan putra-putri Indonesia.

Iksan Sunaryo Guru dalam Realita
Salam sapa untuk seluruh guru Indonesia, tetaplah tersenyum untuk anak didik kita, kalau bukan kita siapa lagi ???
Hidup Guru !!!!

Baca Selengkapnya ....

Cinta Tulus Lebah Jantan

Posted by Kang Guru Rabu, 04 November 2015 0 komentar


Lebah Jantan
Hai sobat,,, ada sebuah cerita nich,,, sebenarnya ini didapat sudah lama juga sich,, saat aku masih mengikuti kegiatan di Perhutani Cabang Pati bersama temen-temen dari Wana Bhakti. Saat itu mengikuti kegiatan penjelajahan sekaligus praktek lapangan tentang ternak lebah, tepatnya di budi daya lebah di daerah Agro Silvo Regaloh Kabupaten Pati.

Kak Meydi Arfan menjelaskan bahwa lebah dibagi menjadi tiga, (1) lebah betina, yang bertugas berkembangbiak, (2) lebah pejantan, yang bertugas membuahi lebah betina, (3) lebah pekerja, yang bertugas untuk membuat dan mengamankan rumah lebah atau lebih kita kenal sebagai rumah madu tempat perkembangbiakan komunitas lebah itu. Diantara ketiga jenis lebah ini memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda, lebah betina memiliki tubuh yang paling besar diantara kerumunan lebah, lebah pejantan memiliki tubuh standar akan tetapi cukup matang secara fisiknya, adapun yang kerumunan yang lain adalah lebah pekerja yang memiliki tubuh kecil.
Kang Guru Wedarijaksa


Satu hal yang masih teringat di ingatanku adalah ketika kak Meydi Arfan menjelaskan bahwa lebah pejantan seumur hidup hanya bisa membuahi lebah betina sekali saja, karena jika usai berhubungan dengan lebah betina, ia akan mati. Serentak kami yang dijelaskan ini menjadi terpana dan serasa tidak percaya, tetapi seperti itulah kenyataannya. Ternyata pengorbanan seorang lebah pejantan demi untuk mengembangkan komunitasnya sangatlah luar biasa. Ia merelakan nyawanya demi kelangsungan kehidupan anak-anaknya.
Kang Guru Wedarijaksa


Sebuah cerita yang sangat penting untuk kita cermati. Cinta lebah jantan ini merupakan sebuah cinta yang tulus, tidak mengharapkan imbalan apapun. Cinta yang didasari atas keihlasan hati dan penerimaan takdir Tuhan sang pencipta alam raya ini. Dia tidak pernah menyesali apa yang menjadi pilihan hidupnya. Dan dia sangat bahagia dengan pilihan ini. Cinta lebah jantan adalah cinta yang sempurna. Hanya memberi dan tak harap kembali. So sweettt... hehe.. bisakah kalian seperti lebah jantan???

Jadilah pecinta sejati, cukup 1 sampai akhir nanti.

By Arravie

Baca Selengkapnya ....

Kedekatan Pramuka dan Sumpah Pemuda

Posted by Kang Guru Minggu, 01 November 2015 0 komentar


Iksan Sunaryo Bustanul Ulum Pagerharjo
Pada tanggal 27-29 Oktober 2015, bertempat di Bumi Perkemahan PTPN Kebun Kopi Jollong Gembong Pati, Madrasah Bustanul Ulum sedang melaksanakan kegiatan Kemah Bhakti Ke- XI Tahun 2015. Kemah besar yang diagendakan tiga jenjang pendidikan mulai dari MI. MTs dan MA Bustanul Ulum pagerharjo ini terselenggara sangat meriah dan tampil berbeda. Pasalnya dari pembukaan kemahnya saja sudah digegerkan dengan iringan upacara serta display dari AMB, Abadil The Marching Band, terlebih kegiatan kemah pada tahun ini diarahkan pada prestasi dan kompetensi anggota perkemahan. Sehingga Kemah Bhakti Ke-XI ini tampak berbeda dan luar biasa.

Pagi itu, Rabu, 28 Oktober 2015, pada hari Ke-2 kemah, bertepatan juga dengan Hari Sumpah Pemuda. Seluruh Peserta Perkemahan sudah sibuk untuk mempersiapkan Upacara Hari Sumpah Pemuda di Buper Jollong gembong Pati. Dengan kesiapsiagaan seluruh dewan kerja dan arahan pembina terlaksanalah Upacara Sumpah Pemuda yang tertib dan hikmat, dengan Pidato Kenegaraan oleh Pembina Upacara Kak Iksan Sunaryo, S.Pd.I, ada beberapa kutipan yang perlu kita simak dalam isi pidatonya. “Kemerdekaan Indonesia sangat dekat dengan sejarah kepramukaan, proses Indonesi merdeka tidak terlepas dari proses, men-siaga-kan rakyat, meng-galang rakyat serta me-negak-kan kemauan rakyat. Budi Utomo mampu memproklamirkan dan menggalang seluruh pemuda Indonesia menjadi kesatuan “Sumpah Pemuda” ini juga tidak mudah. Proses yang lama, pendekatan yang strategis serta kemauan yang pantang menyerah menjadi landasan prinsip untuk mewujudkan impian mulia ini. Sehingga semangat yang demikian yang harus kita teladani, kita wujudkan dalam praktek kehidupan nyata kita sehari-hari, bahwa proses untuk mencapai kemerdekan hidup ini, banyak hal yang harus kita lakukan, dengan diam dan duduk saja kita tidak akan pernah maju. Dalam berkehidupan kita tidak terlepas dari kelompok, termasuk dalam wadah Budi Utomo juga merupakan sebuah kesatuan wadah organisasi. Dalam berorganisasi kita juga harus memegang dasa organisasi yang wajib dipahami. Pepatah mengatakan ; Keselarasan, keserasian dan keseimbangan meniscayakan keberhasilan, tidak ada yang lebih berperan baik di depan, di tengah maupun dibelakang, semua berpotensi mensukseskan dan menggagalkan. Kuncinya adalah KEBERSAMAAN. Kita dalam berkegiatan maupun berorganisasi di sekolah, harus mampu membaca diri, kita sebagai siapa, apakah sebagai pemimpin, atau peserta, atau bahkan pembimbing. Kita harus bisa menjadi yang terbaik di posisi kita masing-masing. Jangan saling mengejek dan menghina tetapi bersama untuk mewujudkan cita-cita. Satu tujuan untuk mengembangkan madrasah kita, Madrasah Bustanul Ulum Pagerharjo Wedarijaksa Pati.
Pramuka Bustanul Ulum Pagerharjo Wedarijaksa Pati


Prestasi dan kompetensi yang harus kita gali untuk pramuka dan bangsa ini. Selamat untuk para juara dalam Perkemahan Bhakti Ke- XI Madrasah Bustanul Ulum Pagerharjo. Jaya selalu Pramuka Bustanul Ulum.
Pramuka Bustanul Ulum Pagerharjo Wedarijaksa Pati


Bravoo... El-Bustany!

Baca Selengkapnya ....

Tangan - Tangan Surga

Posted by Kang Guru Minggu, 18 Oktober 2015 0 komentar


Tangan  Tangan Surga Iksan Sunaryo
Di era globalisasi dewasa ini arah kehidupan membawa kita pada modernisasi yang membuat manusia menjadi tersekat-sekat dengan kebutuhan, tugas dan tanggungjawab masing-masing. Hal ini dianggap sebagai wujud arah keprofesionalan kehidupan yang digadang sebagai sistem terbaik sebagai prospek wujud nyata negara yang maju. Satu sisi memang benar akan tetapi kita perlu tau budaya dan realitas bangsa kita.

Indonesia merupakan negara yang multikultural, beranekaragam bentuk manusia dan rutinitas mereka yang penuh perbedaan. Dalam komunitas kehidupan yang semacam ini ada banyak karakter “tangan-tangan manusia”, ada yang baik, setengah baik, kurang baik, sampai yang tidak baik. Dalam dunia industri dan pendidikan, sering kita menjumpai tangan-tangan yang demikian.

Tangan-tangan surga, mereka adalah manusia yang mampu menjadi pengayom bagi sesamanya, imajinasi yang tinggi, semangat yang menggelora, serta rasa tanggungjawab yang maksimal, itu adalah cerminan dari golongan ini. Dalam perkembangan kehidupannya, mereka lebih cepat berkembang kedewasaannya, bahkan ketika masih duduk dibangku sekolah. Si anak ini berproses menjadi siswa yang selalu bisa membaca keadaan disekelilingnya. Membantu teman yang kekurangan, menemani dan mengarahkan mereka dengan baik, bahkan sampai membantu vinansial juka memang dibutuhkan. Toleransi yang demikian ini yang sangat perlu untuk diteladani.

Tangan-tangan surga ini tidak mengharapkan imbalan dari orang-orang yang berkepentingan, karena rasa tulus ihlas mengalir dalam urat nadinya. Tingkat perjuangannyapun juga luar biasa, dalam berjuang ia mampu menjadi manusia “setengah dewa” yang berkekuatan dan berpengetahuan lebih diatas rata-rata. Sungguh luar biasa,, akan tetapi yang sangat penting diketahui, “tangan-tangan surga ini rela dipersalahkan, rela menanggung beban kesalahan jika kelompok mereka dalam masalah. Ia berani bertanggungjawab atas kesalahan kelompoknya. Ini yang menjadi perhatian kita.

Semoga diterima menjadi amalan yang baik wahai si “Tangan-tangan surga” meskipun kau tidak terlihat, tetapi peranmu sungguh luar biasa, tetaplah menjadi seperti itu. Dan yakinlah bahwa Tuhan melihatmu dan dekat dengan tempat istimewanya “surga yang abadi”. Amin.

Arravie.

Baca Selengkapnya ....

Sepeda Sehat Spenzarie

Posted by Kang Guru Minggu, 11 Oktober 2015 0 komentar


PMR SMP Negeri 1 Wedarijaksa


Jum’at, 9 Oktober 2015 menjadi moment hari yang special bagi seluruh warga SMP Negeri 1 Wedarijaksa, pasalnya pada hari tersebut sudah direncanakan kegiatan Sepeda Sehat bersama OSIS, PMR dan PKS Spenzarie. Kegiatan ini merupakan usulan langsung dari Ibu Kepala Sekolah Hj. Ruqayah, S.Pd., M.Pd, yang memang direncanakan untuk merefres kegiatan siswa setelah melalui 4 hari UTS yang menyibukkan anak-anak untuk fokus belajar. Nah, untuk menyemangatkan anak-anak agar lebih giat lagi maka dibuat kegiatan yang berbeda dengan biasanya. Sepeda santai adalah salah satu kegiatan yang tepat untuk diterapkan meskipun notabenya membutuhkan persiapan yang luar biasa sulitnya, terlebih jarak siswa dengan sekolah mencapai radius 20 – 50 km.

PMR SMP Negeri 1 Wedarijaksa
Meskipun bayangan kegiatan yang begitu sulit, tetapi dengan keyakinan dan kesungguhan seluruh warga SMP mulai dari siswa, guru dan karyawan bersatu padu untuk mensukseskan kegiatan ini. Terlebih kegiatan ini dibantu penuh oleh PKS dan PMR spenzarie yang siap dalam kegiatan sepeda sehat ini.

PMR SMP Negeri 1 Wedarijaksa
Jum’at pagi itu mulai pukul 05.30 siswa sudah berbondong-bondong datang dengan mengayuh sepeda dan ditata rapi di depan halaman SMP. Selang 30 menit halaman depan SMP sudah dipenuhi oleh 500 sepeda. Sehingga 400 sepeda yang lain diarahkan ke samping kanan SMP. Sekitar seribu personil yang terdiri dari siswa, guru dan karyawan pagi itu siap untuk mengayuh sepeda sekitar 50 km rute perjalanan. Pemberangkatan diresmikan langsung oleh Ibu Kepala Sekolah dan perjalanan sepeda santaipun dimulai dengan lintasan perjalanan melaui wilayah Desa panggungroyom, Jontro, Pagerharjo, Ngurenrejo, Jatimulyo, Jetak, Kepoh, Guyangan, Rejoagung, Krandan, Ketanen, Kajar dan Wedarijaksa, yang melalui wilayah Kecamatan Wedarijaksa dan Kecamatan Trangkil.

PMR SMP Negeri 1 Wedarijaksa
Meskipun jarak yang begitu fantastik, tetapi semangat siswa dan guru untuk mengayuh sepeda sangat luar biasa, terlebih ketika sampai di Finis. Halaman SMP Negeri 1 Wedarijaksa sudah ditunggu doorprice yang siap untuk diundi. Suasanapun menjadi lebih mencair dan meenggembirakan. Selamat buat pemenang doorprice dan semoga bermanfaat.

Terimakasih buar PMR Spenzarie dan PKS Spenzarie.
Jaya Spenzarie !!!

Baca Selengkapnya ....
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Kang Guru Wedarijaksa.