Sabtu, 09 Maret 2019. SMP Negeri 1 Wedarijaksa Melaksanakan Lomba Literasi dengan Cabang Lomba Membaca Cerita dan Lomba Munulis Cerpen. Kegiatan ini dimotori oleh Tim Duta Perpustakaan Widya Pustaka SMP Negeri 1 Wedarijaksa. Kegiatan ini merupakan agenda rutinan sebagai salah satu Sekolah yang menerapkan literasi sebagai pengembangan wawasan siswa. Fasilitas waktu dan sarana juga sangat lebih dari cukup di SMPN 1 Wedarijaksa.
Pasalnya setiap pagi semua warga sekolah, baik siswa maupun guru melaksanakan gerakan literasi serentak selama 15 menit pukul 07.00-07.15 WIB. Buku Perpustakaan Widya Pustaka sebagai Peraih Juara I Kabupaten Pati juga sangatlah lengkap. Terlebih lagi didukung dengan Sarana Perpustakaan Kelas yang minimal ada 50 buku bacaan, baik itu fiksi maupun keilmuan.
Sehingga pada moment jeda PTS ini, Duta Perpustakaan membuat Event yang lebih besar untuk memunculkan bakat pembaca cerita serta bakat cerpenis muda di tanah spenzarie ini. Kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar. Tentunya berkat dukungan dan arahan dari Semua Bapak Ibu Guru dan Ibu Kepala Sekolah.
Hasil Kejuaran Lomba Cabang Membaca Cerita
Kelas 7
1. Talitha Athallahisya 7A
2. Marissa Putri Febriani 7I
3. Julvia Lilin Herviana 7G
Kelas 8
1. Sri Wulan Maulidiyah 8I
2. Agus Sugihantoro 8F
3. Tria Widiati 8E
Kelas 9
1. Rihan Abidan Rosyadi 9C
2. Zahra Azalia Dhawi 9F
3. Endang Sefiah 9A
Juara Umum Membaca Cerita
1. Rihan Abidan Rosyadi 9C
2. Sri Wulan Maulidiyah 8I
3. Talitha Athallahisya 7A
Hasil Kejuaran Lomba Cabang Menulis Cerpen
Kelas 7
1. Sekar Ajeng Praswara 7H "Sekolah Impian Nenek Tua"
2. Dwi Apriliani 7F "Dahsyadnya Persahabatan"
3. Naylatul Izza Annur 7E "Persahabatan"
Kelas 8
1. Na'ilah Cesa Pinastika 8F "Starry Night"
2. Niswatun Nur Farida 8I "Dendam"
3. Meymita Sismia 8A "Voicless"
Kelas 9
1. Fendi Ardianto 9C "Cegah Sebelum Terlambat"
2. Filistera Santoso 9A "Kisahku"
3. Dita Rohmantin 9E "Karna Cincau"
Juara Umum Menulis Cerpen
1. Na'ilah Cesa Pinastika 8F "Starry Night"
2. Fendi Ardianto 9C "Cegah Sebelum Terlambat"
3. Sekar Ajeng Praswara 7H "Sekolah Impian Nenek Tua"
Selanjutnya kami lampirkan 3 Juara umum dari masing-masing kelas yang menjuarai Lomba Menulis Cerpen pada pagi ini :
Juara 1 - Starry Night
Karya : Na’ilah Cesa Pinastika/8F
“Nara kamu bisa datang kan ke acara reuni SMP?”
“Emm..gimana ya?”
‘’Ayolah Ra,kamu harus dateng ya.Masa kamu gak datang lagi.Please Ra!”
“Ya aku datang kok.”
Sore ini,akhirnya Nara akan bersiap pergi ke tempat acara reuni SMP nya.Setengah jam berlalu Nara pun sampai ke tempat reuni.
“Nara!!”
“Joyy!”ucap Nara bersemangat.
“Akhirnya kamu datang juga”
“Ya gitulah”ucap Nara kurang bersemangat.
“Udahlah jangan mikirin Arkan melulu” ucap Joy mencoba mengoda Nara.
“Ihhh apaan sih?”
“Yaudaa canda kalik sini duduk,udah aku siapin kursi buat kamu dari tadi”
“Makasih ya Joy”
Joy hanya mengangguk,lalu pergi meninggalkan Nara sendirian.
“Emm..gabut nih,keluar ahh”batin Nara dalam hati.
Saat Nara hendak keluartiba-tiba ia bertemu dengan...
“Hai Nara..”ucapnya sambil tersenyum tipis.
“Arkann..”ucap Nara hampir tak percaya.
Wedarijaksa,2017
Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB,waktunya bagi siswa-siswi SMP N 1 Wedarijaksauntuk pulang,karena menerapkan sistem fullday scholl maka tak heran jika pada sore haripun sekolah masih ramai oleh para murid.
“Nara,aku nanti gak bisa pulang bareng sama kamu,aku ada rapat Osis mendadak.Tapi kamu langsung pulang aja ya,naik Taxi aja biar aman.Ini uangnya buat bayar nanti”
“Duhh Xell,gak usah..makasih .Nanti aku naik bus aja,kamu buruan sana.”
“Beneran?Ya udah tapi tetep ambil nih.Aku pergi dulu..Dahh”
“Ehhh..Exel!”
Selalu saja seperti itu.Jika kalian berfikir Exel itu adalah pacarku,itu salah besar.Dia adalah sahabatku dari kecil.Memang sifatnya yang agak protektif menyebabkan orang-orang salah sangka.Lagiann,emt..aku punya sosok bintang yang sangat indah dalam gelapnya hidupku.
“Naraa!!lagi nunggu jemputan ya?”ucap seseorang membuyarkan lamunanku.
“Ehh Arkan,emt..lagi mau nunggu bus nih.”
“Ayokk sekalian Ra pulang bareng aku,lagian rumah kita kan sejalur.Ini udah mau malam,jarang ada bus jam segini.”
“Tapi kaa..”
“Udahh ayoo!!”ucap Arkan memaksa.
Aku akhirnya naik juga.Bohong jika saat ini aku tidak sangat bahagia .Yahh dia lah orangnya,Starry Night ku.Hubunganku dan Arkan semakin dekat,terlebih aku satu kelas dengannya dan sering pulang bersama lantaran Exel sangat sibuk belakangan ini.Aku dan Arkan berpacaran,namun hal ini ini sepertinya tidak bertahan lama.
Wedarijaksa,2018
Hari ini adalah hari kelulusan kami .Dan ya aku bertemu Arkan..
“Naraa!! kamu cantik banget.”
Sontak pipiku memerah,karena malu .Arkan hanya tersenyum.Exel??dia tetap menjadi sahabatku.Dan tiba-tiba...
“Arkannnn!!aku kangen banget tau sama kamu, kamu temannya Arkan ya?”ucapnya menyapaku.
“Arkan,dia?..”ucapanku langsung terputus oleh perkataanya.
“Aku Felicia tunangannya Arkan,salam kenal ya.”
“Ap..apa? tu..nangan”ucapku terbata-bata.
“Nara,aku bisa jelasin” ucap arkan.
“Kita PUTUS!”
“Naraa,jangan ngambil keputusan gegabah,kumohon dengerin penjelasanku”
Aku memilih lari meninggalkannya.Itulah sifat burukku,selalu lari dari masalah.Sejak saat itu aku tak pernah melihat bintang yang paling indah lagi.Sinarnya redup,kini tinggal malam yang sepi,gelap,kehilangan sinar indahnya.
Dan kita bintang itu ada disebelahku,namun aku tetap tidak bisa menggapainya karena bintang itu telah menjadi milik orang lain.
“Dulu,bukanlah kita sangat dekat?” ucap Arkan kepada Nara dengan senyum indahnya.
Yah kadang kita harus tahu sampai manakah kita bisa memperjuangkan sesuatu.
Juara 2 - Cegah Sebelum Terlambat
Karya : Fendi Ardianto
Langkah kakiku kuarahkan menuju SMP N 1 Wedarijaksa, dimana aku dididik, dimana aku belajar, dan dimana aku dibiasakan untuk menjaga lingkungan. Sebelum aku memasuki lingkungan sekolah, aku disambut oleh bapak dan ibu guru yang menunggu kedatangan murid – muridnya. Kakiku terus melangkah ke dalam sekolah yang telah disambut oleh pohon – pohon yang tersusun rapi. Kuniknati embun – embun pagi yang menetes di dedaunan. Bunga – bunga yang indah tersusun rapi di sepanjang paving sekolah seakan membuat mataku segar menatap indahnya ciptaan Tuhan.
Hari itu, hari Jumat dengan cuaca yang kurang baik. Langit meneteskan airnya rintik – rintik. Dan pada hari itu adalah hari piketku. Entah mengapa, di setiap giliran piketku, aku berangkat selalu terlambat. Padahal tidak ku sengaja untuk berangkat terlambat. Di depan kelasku, sudah ada sapu lidi yang sudah menungguku untuk membersihkan selokan yang kotor dan juga Dinda, teman piketku yang telah berdiri di dekat sapu tersebut. Baru saja ingin berkata sekecap, namun ia berkata..
“Udah jangan banyak bicara, cepetan bersihin!”. kata Dinda.
Gerimis yang tadinya membasahi sekolahku, kini kian reda. Namun, masalahnya adalah aku kesulitan untuk membersihkan selokan yang kumuh itu. Lalu hati kecilku bicara,
“Mending tidak usah piket, biarkan saja. Kamu hanya dibodohi oleh temanmu, kamu disuruh membersihkan itu padahal temanmu juga belum tentu piket”. hati kecilku bicara.
Diriku yang berdiri di dekat selokan sambil digigit nyamuk pun segera menuju ke dalam kelas sebelum badanku gatal -gatal. Kemudian aku mengikuti pelajaran seperti biasa.
Bel istirahat pun berbunyi. Kami semua keluar dari kelas untuk menikmati lingkungan sekitar. Mengingat hal tadi, akupun segera menjauh dari selokan yang tadi belum ku bersihkan dan segera menuju ke kantin. Hal yang paling aku suka adalah menu dari masakan di kantin yang selalu bervariasi, dan juga bebas dari kuman. Dengan fasilitas yang lengkap mulai dari wastafel yang bersih, dan juga poster – poster yang berisi tentang adab makan dan minum yag baik. Hal itulah yang membuat diriku untuk melangkahkan kaki menuju kantin sehat SMP N 1 Wedarijaksa.
Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Aku yang baru sampai di depan kelas mendengar sebuah suara dari dalam kelas.
“Aduh, kenapa badanku tiba – tiba panas!”.
Ida, yang tadi saat istirahat duduk di sekitar selokan yang kumuh itu, tidak menyadari bahwa dirinya digigiti nyamuk. Ia yang tadinya ceria dan semangat tiba – tiba merasa lemas dan lesu.
“Istirahat aja di UKS”, kataku.
“Nggak mau, aku ingin disini supaya dapat ilmu”. Ia pun menolak untuk beristirahat di UKS.
Keesokan harinya, ku melihat ada surat izin di atas meja guru. Setelah kubuka, ternyata yang kemarin merasa lemas dan pusing kini tidak berangkat. Ya, Ida lah orangnya. Kupikir, mungkin hanya merasa tidak enak badan saja. Namun tidak ada tanda – tanda kedatangannya ke sekolah selama tiga hari. Siapa yang mengira jika ia masuk rumah sakit! Dengan spontan kami semua ingin menjenguknya di rumah sakit.
Hari Minggu, aku bersama dengan teman – teman sekelasku bergegas menuju rumah sakit. Tak lupa kami membawa buah – buahan untuknya yang mungkin bisa mempercepat kesembuhannya. Setelah itu, kami ditujukan ke ruangannya dimana dia di rawat inap. Disitu kami bertemu dengan perawat yang sedang menusukkan jarum suntik ke lengannya. Kamipun bertanya kepadanya, apa sebab ia masuk ke rumah sakit?
“Kata dokter sih DBD, gejalanya mungkin saat aku di sekolah kemarin. Tiba – tiba panas dan juga pusing” jawab Ida
“Itu kan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes, kok kamu bisa digigit nyamuk itu?” tanya Ipan, teman sebangkuku.
“Ya mungkin aja pas di deket selokan itu kan sarang nyamuk” sambung Ida lagi.
Dalam hati, aku berfikir bahwa pasti karena kemarin aku tidak berangkat lebih awal dan membersihkan selokan itu. Aku berfikir bahwa aku telah membuat salah satu teman sekelasku menderita penyakit yang menur utku berbahaya. Karena kejadian itu, akupun tersadar bahwa kebersihan lingkungan itu sangatlah penting bagi kita semua. Mulai hari itu, aku mencoba memastikan bahwa aku telah membersihkan lingkungan sebersih mungkin. Dan mencegah bibit – bibit penyakit itu perlu dilakukan sebelum penyakit mulai mewabah. Cegahlah sebelum terlambat!
Juara 3 - Sekolah Impian Nenek Tua
Karya: Sekar Ajeng Praswara (7H)
Disuatu hari, ada nenek tua yang hidup dengan dua cucunya. Nenek tua tersebut mempunyai cita-cita menyekolahkan cucu pertamanya disekolah menengah pertama yang ia impikan. Sekolah Menengah Pertama tersebut ternyata SMPN 1 Wedarijaksa. Kata nenek tua tersebut sekolah itu sangat bagus dan tidak perlu dihiraukan lagi kemajuannya.
Tiga hari setelah nenek tua itu berimpian, nenek tua tersebut memanggil sekar cucu pertamanya ke dalam kamarnya. “Sekar,sini cu nenek ingin bicara sama kamu,” setelah itu sekar menemui nenek tua tersebut ”Ya nek,apa yang harus aku bantu?” nenek tua itu menjawab “Jadi gini kar, nenek mau kamu melanjutkan sekolah di SMPN 1 Wedarijaksa. Alangkah terkejutnya Sekar, lalu ia bertanya “Lo nek, kok di sekolah itu, sekolah yang lainkan masih ada!” nenek menjawab “Nenek ingin kamu sekolah disana, karena nenek ingin kamu belajar dengan nyaman. Disana fasilitasnya lengkap, sekolahnya rindang, aktifitas pembelajarannya juga sangat memuaskan, ekstra kulikuler disana juga saangat banyaK, dan kamu dapat menambah wawasan disana.”
Sekarpun mulai membayangkan bagaimana sekolah di SMPN 1 Wedarijaksa. Sekar bersenyum-senyum sendiri dan menjawab perkataan nenek tadi. “Ok nek, aku akan sekolah disana dan membuktikan kepada nenek bahwa aku bisa sekolah disana.” Sekar meninggalkan nenek tua tersebut sendiri di kamar dan kembali bermain dengan raya cucu ke-2 nenek tersebut.
Beberapa hari kemudian,Sekar menerima hasil nilai untuk mendaftar di Sekolah Menengah Pertama. Nilai yang ia dapatkan sangat memuaskan. “Terima kasih Tuhan, engkau berikan apa yang hamba inginkan, dan hamba berjanji untuk membanggakan nenek.” Dengan rasa senangnya, ia pulang memberitahukan nilai yang memuaskan itu kepada nenek tua.
“Nenek...., nenek...,aku dapat nilai sangat memuaskan nek, lihat nilaiku 27,66 pasti aku diterima sekolah di SMPN 1 Wedarijaksa itu.” Nenek tua itu menjawab , “Syukurlah nak, besok kita mendaftar sekolah disana.”
Akhirnya Sekar diterima sekolah disana. Sekar menceritakan kegiatannya di SMPN 1 Wedarijaksa kepada nenek tua dan Raya. “Wah, nenek aku sangat suka sekolah disana, sekolah di SMPN 1 Wedarijaksa sangat asik. Raya, kalau kamu ingin sekolah seperti kakak di SMPN 1 wedarijaksa , harus belajar dengan sungguh-sungguh.” Nenekpun menjawab “Ya Sekar cucuku, nenek juga bangga kepada kamu. Untuk raya, kamu juga ikut apa kata kakakmu tadi ya.” Jawab raya dengan rasa bangganya “Ya kak.., nek.., aku akan membuktikan bahwa aku bisa.”
Demikian laporan kami panitia lomba literasi spezarie 2019.
Spenzarie Jaya !!!